I We Cudaiq, Perempuanku

Sajak Idwar Anwar


sebelum engkau pergi

izinkan aku menitipkan firman Tuhan di rahimmu

merangkai jejak masa silam

yang kelak dipahat di daun-daun lontar

bercerita tentang cinta yang pernah kau lemparkan ke samudra

 

sebelum engkau pergi

biarkan kuhirup bau rambutmu, membadai di samudra yang dulu kuarungi

menyeberangi pekatnya malam demi malam

melintasi siang beraroma darah yang harus kutumpahkan

 

pernahkah kau membayangkan, I We Cudaiq

kepala Settia Bonga kutancap di haluan kapalku

karena menghalangi perjalananku?

tujuh kali aku berperang, samudera kutaburi darah

mayat-mayat mengapung

 

betapa perjalanan menujumu sungguh melelahkan

tujuh lapis bilik harus kulalui

menyibak tujuh lapis kelambu

menyingkap tujuh lapis sarung

dan kau, tak punya rasa

serupa rasa yang mengungkungku sekian purnama

 

makassar, 6 mei 2022