BMW, Jejak Sejarah Sang Pembuat Mesin Pesawat Jerman
BMW, jejak sejarah sang pembuat sang mesin pesawat Jerman ini mungkn masih banyak yang tak mengetahunya.Saat ini, kita lebih banyak mengetahui tentang BMW dengan produksi mobil dan motor-motor mawahnya. Sedangkan jejak sejarah sang pembuat mesin pesawat Jerman ini hanya menjadi catatan kelam pahitnya situasi Perang Dunia I dan II.
BMW atau singkatan Bayerische Motoren Werke, atau dalam Bahasa Inggris, disebut Bavarian Motor Works) saat ini dikenal sebagai sebuah perusahaan otomotif Jerman yang memproduksi mobil dan sepeda motor.
Padahal sesungguhnya BMW mengawali bisnisnya setelah restrukturisasi dari perusahaan pembuat mesin pesawat terbang Rapp Motorenwerke tahun 1917.
Akan tetapi, seperti dilansir dari Wikipedia, pada akhir dari Perang Dunia I tahun 1918, BMW dipaksa untuk berhenti memproduksi mesin pesawat terbang karena adanya Perjanjian Versailles.
Sebagaimana diketahui, Perjanjian Versailles (1919) adalah suatu perjanjian damai yang secara resmi mengakhiri Perang Dunia I antara Sekutu dan Kekaisaran Jerman.
Setelah enam bulan negosiasi melalui Konferensi Perdamaian Paris, perjanjian ini akhirnya ditandatangani sebagai tindak lanjut dari perlucutan senjata yang ditandatangani pada bulan November 1918 di Compiègne Forest, yang mengakhiri perseteruan sesungguhnya.
Salah satu hal paling penting yang dihasilkan oleh perjanjian ini adalah bahwa Jerman menerima tanggung jawab penuh sebagai penyebab peperangan dan, melalui aturan dari pasal 231-247, harus melakukan perbaikan-perbaikan pada negara-negara tertentu yang tergabung dalam Sekutu.
Akibat perjanjian ini, BMW yang didirikan pada tahun 1916 oleh Franz Josef Popp. BMW AG melakukan perubahan drastis pada produksinya.
Dalam buku Darwin Holmstrom, Brian J. Nelson (2002), BMW Motorcycles, MotorBooks/MBI Publishing Company, disebutkan bahwa setelah Perjanjian Versailles mulai dilonggarkan, BMW beralih untuk memproduksi sepeda motor tahun 1923.
Perusahaan induk dari merk mobil MINI dan Rolls-Royce, dulunya Rover ini pun akhirnya memroduksi mobil pada tahun 1928/29. Hal ini diuraikan dalam buku Johnson, Richard Alan (2005), Six men who built the modern auto industry, MotorBooks/MBI Publishing Company. Atau dalam Disseminative Capabilities: A Case Study of Collaborative Product Development in the Automotive, Gabler Verlag, (2008), dan Kiley, David (2004), Driven: inside BMW, the most admired car company in the world, John Wiley and Sons.
BMW saat ini dikenal sebagai salah satu perusahaan mobil mewah dengan performa tinggi, dan juga salah satu perusahaan mobil pertama yang menggunakan teknologi ABS.
Dalam perkembangannya, tahun 1992, BMW mengakuisisi perusahaan studio desain industri di California DesignworksUSA, dan mengakuisisi penuh tahun 1995.
Albrecht Rothacher (2004), dalam Corporate Cultures And Global Brands, World Scientific menyebutkan pada 1994, BMW juga membeli perusahaan otomotif Inggris Grup Rover (di mana pada saat itu ada merek Rover, Land Rover dan MG dan juga hak atas merek yang sudah tidak lagi diproduksi yaitu Austin dan Morris) dan memilikinya selama 6 tahun.
Akibat kerugian besar yang dialami Rover pada 2000, BMW pun menjualnya. BMA menjual Merek MG dan Rover dijual ke Phoenix Consortium yang kemudian membentuk MG Rover. Adapun Land Rover diambil alih Ford. BMW akhirnya mendirikan merek sendiri yang ia namai MINI, yang diluncurkan tahun 2001.
BMW di Indonesia
Dalam artikel Sejarah BMW di Indonesia yang dimuat detikcom. 2 Mei 2014, disebutkan bahwa BMW hadir di Indonesia sejak tahun 1976.
Diungkapkan bahwa kendaraan BMW pertama yang diproduksi di Indonesia adalah BMW 520i menggandeng pabrik rakitan lain.
Mobil jenis BMW 520i ini mulai diproduksi di Indonesia sejak tahun 1976. Dan pada tahun 1993 BMW Group mengalihkan kegiatan perakitan ke PT Astra International (melalui anak perusahaannya yaitu PT Tjahja Sakti Motor dan PT. Gaya Motor).
Pada tahun 2002, PT BMW Indonesia pun didirikan dan produksi BMW di Indonesia terus ditangani oleh PT Astra International Tbk.
Bahkan pada tahun 2011, BMW Group menanamkan investasi sebesar lebih dari Rp 100 miliar di Indonesia untuk memperluas kegiatan produksinya. Investasi ini digunakan untuk modernisasi fasilitas produksi dan memasang peralatan baru di fasilitas produksi Gaya Motor, Sunter.
Jenis BMW di Pasaran
Berdasarkan data yang dilansir di laman www.bmw.co.id, terdapat 8 model BMW yang dipasarkan dengan rata-rata harga di atas 1 Milyar rupiah. Adapun model tersebut yakni:
BMW 2 Series Coupé NEW
BMW 2 Series Coupé
GASOLINE
Start From Rp 1.338.000.000
BMW 2 Series Gran Coupé
GASOLINE
Start From Rp 880.000.000
BMW 3 Series Sedan
GASOLINE
Start From Rp. 1.080.000.000
Show more
BMW 4 Series Coupé
GASOLINE
Start From Rp 1.635.000.000
BMW 4 Series Convertible
GASOLINE
Start From Rp 1.780.000.000
BMW 5 Series Sedan
GASOLINE
Start from Rp. 1.275.000.000
BMW 8 Series Coupé
GASOLINE
Start From Rp 2.908.000.000
BMW 8 Series Gran Coupé
GASOLINE
Start From Rp 2.968.000.000
BMW X3
GASOLINE
Start From Rp. 1.310.000.000
BMW X4
GASOLINE
Start From Rp. 1.698.000.000
BMW iX
FULL-ELECTRIC
Start From Rp 2.398.000.000
BMW X5
GASOLINE
Start From Rp. 1.922.000.000
BMW X6
GASOLINE
Start From Rp. 2.278.000.000
BMW X7
GASOLINE
Start From Rp 2.729.000.000
BMW X4 M
GASOLINE
Start From Rp. 2.598.000.000
BMW X3 M
GASOLINE
Start From Rp 2.538.000.000
BMW M4 Coupé
GASOLINE
Start From Rp 2.568.000.000
BMW M3 Sedan
GASOLINE
Start From Rp 2.498.000.000
BMW iX
FULL-ELECTRIC
Start From Rp 2.398.000.000
BMW i4
FULL-ELECTRIC
Start From Rp 2.108.000.000
BMW i7
FULL-ELECTRIC