Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenang 106 tahun Prof Dr Sulianti Saroso: Wajahnya Jadi Google Doodle Hari Ini

Google Doodle, Mengenang 106 tahun Prof Dr Sulianti Saroso: Wajahnya Jadi Google Doodle Hari Ini, Siapa Prof Dr Sulianti Saroso? Wanita yang Wajahnya Jadi Google Doodle Hari Ini, Ini Sosok Aslinya,  Google Doodle

Untuk mengenang 106 tahun Prof Dr Sulianti Saros, hari ini Google Doodle memasang wajah Prof Dr Sulianti Saroso. Wajahnya Jadi Google Doodle Hari Ini, Rabu (10/5/2023)..

Tidak banyak yang mengetahui, siapa sosok Prof Dr Sulianti Saroso, perempuan yang wajahnya jadi Google Doodle hari Ini.

Hari ini Google menampilkan sosok Prof Dr Sulianti Saroso sebagai wajah Google Doodle.

Tampak di bagian atas tampilan mesin pencari Google muncul ilustrasi seorang dokter perempuan bersama pasien. Terdapat pula ilustrasi beberapa aktivitas Prof Dr Sulianti Saroso. 

Bagi yang belum tahu, 10 Mei merupakan hari lahir Prof Dr Sulianti Saroso, dokter asal Indonesia yang cukup banyak memiliki andil di dunia kesehatan.

Pada masanya, Prof Dr Sulianti Saroso merupakan satu di antara pakar kesehatan yang paling penting, utamanya terhadap perannya dalam mempromosikan kesehatan ibu hamil dan keluarga. 

Oleh karena itu, untuk mengenang jasa-jasanya, nama Prof Dr Sulianti Saroso disematkan pada Rumah Sakit Pusat Infeksi (RSPI) di kawasan Sunter, Jakarta Utara.

Lantas seperti apa profilnya?


Melansir dari wikipedia, Prof Dr dr Sulianti Saroso diketahui memiliki nama lengkap Prof. Dr. dr. Julie Sulianti Saroso, MPH. 

Ia lahir pada tanggal 10 Mei 1917 di Karangasem, Bali dan wafat pada tanggal 29 April 1991 dan merupakan salah satu dokter wanita pertama di Indonesia.

Semasa hidupnya, Prof Dr dr Sulianti Saroso telah mendedikasikan dirinya untuk membantu masyarakat rentan mengakses layanan kesehatan yang berkualitas.

Pendidikan

Prof Dr dr Sulianti Saroso lulus sekolah kedokteran tahun 1942 dari Sekolah Geneeskundige Hoge (GHS), sebuah sekolah tinggi kedokteran di Batavia (Jakarta). 

Minat Prof Dr dr Sulianti Saroso pada kedokteran muncul sejak usia muda. Hal ini berawal dari ayahnya yang juga seorang dokter.

Ia kemudian meneruskan pendidikannya di Inggris, Skandinavia, Amerika Serikat dan Malaya selama 2 tahun (1950 sampai 1951) dan mendapatkan Certificate of Public Health Administrasion dari Universitas London. 

Pada tahun 1962 ia memperoleh gelar MPH (Master of Public Health) dan TM (Tropical Medicine), kemudian memperoleh gelar Doctor of Public Health (Epidemiologi) tahun 1965 setelah mempertahankan disertasi yang berjudul The Natural History of Enteropathogenic Escherechia Coli Infections di Tulane Medical School, New Orleans, Louisiana, Amerika Serikat.MKHJH 

Prof Dr Saroso pernah menerima beasiswa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mempelajari sistem kesehatan ibu dan anak di seluruh Eropa.

Pekerjaan

Selama hidupnya, Prof Dr dr Sulianti Saroso melakukan berbagai aktivitas, khususnya di bidang  kesehatan. Ia juga bergabung dan menduduki beberapa jabatan penting di berbagai organisasi. 

  • Setelah tamat dari sekolah kedokteran tahun 1942, ia bekerja di bagian Penyakit Dalam CBZ, Jakarta. 
  • Setelah kemerdekaan RI, ia melanjutkan kariernya di RS Bethesda Yogyakarta bagian penyakit anak. 
  • Tahun 1951 memulai kariernya di Kementerian Kesehatan. Di situ ia menjabat berbagai posisi yaitu Kepala bagian Kesejahteraan Ibu dan Anak, Kepala Hubungan Luar Negeri, Wakil Kepala Bagian Pendidikan, Kepala Bagian Kesehatan Masyarakat Desa dan Pendidikan Kesehatan Rakyat, dan Kepala Planning Board.
  • Tahun 1967 diangkat menjadi Direktur Jenderal Pencegahan, Pemberantasan dan Pembasmian Penyakit Menular (P4M) dan merangkap Ketua Research Kesehatan Nasional (LRKN) Departemen Kesehatan. 
  • Pada tahun 1969, ia dikukuhkan sebagai Profesor pada Universitas Airlangga Surabaya dengan mengucapkan pidato pengukuhan "Pendekatan Epidemiologis dalam Menanggulangi Penyakit".
  • Pada tahun 1975, mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Dirjen P4M. 
  • Pada tahun 1975 diangkat menjadi Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan sampai dengan tahun 1978. 
  • Pada tahun 1978 diangkat menjadi anggota tim perumus dan evaluasi Program Utama Nasional Bidang Ristek yang diperbantukan pada Menteri Negara Ristek. 
  • Pada tanggal 1 Januari 1979 diangkat menjadi staf ahli Menteri Kesehatan. Pada tahun 1979 ia ditunjuk sebagai anggota Board of Trustess of the International Center of Diarrhea Disease Research Bangladesh dan menjabat Chairman of the Board selama setahun dari 1979 sampai 1980. 
  • Pada tahun 1981 menjadi penasehat Proyek Perintis Bina Keluarga dan Balita di bawah Menteri Muda Urusan Peranan Wanita. 
  • Pada tahun 1982 diangkat menjadi Dosen pada Lembaga Kedokteran Gigi Dinas Kesehatan Angkatan Laut.
  • Pernah menjabat Ketua Gugus Tugas Penyusunan Rencana Lima tahun PELITA II sektor Kesehatan, 
  • Pernah mewakili Pemerintah RI dalam sidang-sidang Internasional di Bidang Kesehatan. 
  • Menjadi anggota WHO Expert Committee of Maternity and Child Health, anggota Komisi PBB Community Development di Negara-negara Afrika, anggota Honorary Society on Public Health Delta Omega.
  • Anggota WHO Expert Committee of Internasional Surveilance of Communicable Diseases. 
  • Anggota Komisi Nasional Kedudukan Wanita Indonesia, 
  • President of the World Health Assembly dan 
  • Anggota Badan Eksekutif WHO. 

Penghargaan

Sebagai salah seorang tokoh perempuan, khususnya di bidang kedokteran dan kesehatan masyarakat, Prof Dr dr Sulianti Saroso mendapatkan berbagai penghargaan antara lain:

  • Piagam dari Pemerintah India atas jasanya dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.
  • Piagam Pengabdian dan Jasa dalam meningkatkan Usaha Kesehatan (hygiene dan sanitasi) dari Menteri Kesehatan.
  • Piagam Pegawai Teladan dari Menteri Kesehatan.
  • Bintang Penghargaan dari WHO South-east Asia Regional Committee
  • Bintang Mahaputra Pratama dari Presiden RI tahun 1975.
  • Piagam Penghargaan dari WHO Jenewa atas partisipasinya dalam membasmi penyakit cacar di dunia.
  • Piagam dari IDI atas semangat pengabdiannya yang luar biasa kepada dunia kedokteran dan kesehatan Indonesia.
  • Piagam Penghargaan dari Queensland Institute of Medical Research, Brisbane Australia.

Selain itu, Prof Dr dr Sulianti Saroso juga adalah salah satu dari dua orang wanita yang pernah menjabat Presiden Majelis Kesehatan Dunia (World Health Assembly) yang dijabat pada tahun 1973. 

Perempuan pertama yakni Rajkumari Amrit Kaur dari India yang menjabat tahun 1950. Keduanya berasal dari benua Asia.

Untuk menghormati jasa-jasanya, sebuah rumah sakit di Jakarta diberi nama sesuai namanya yaitu Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso.

****

Dapatkan pula beberapa buku terkait Islam GRATIS lainnya:

Nabi Islam Muhammad, Biografi dan Panduan Bergambar Landasan Moral Peradaban Islam - Pustakawan Menulis

Sejarah Puasa dalam Islam - Pustakawan Menulis

Sejarah Para Khalifah, Menguak Jejak Khalifah yang Mendunia - Pustakawan Menulis

Ramadhan Bersama Nabi, Panduan Puasa, Shalat Tarwih, Lailatul Qadar, I'tikaf dan Dzikir Ramadhan

Kitab Ihya’ Ulumiddin, Karya Monumental Imam Al Ghazali (Jilid 1, 2, 3 dan 4) - Pustakawan Menulis

Kerancuan Filsafat, Imam Al Ghazali (Sang Penyembelih Ayam Bertelur EMAS) - Pustakawan Menulis

Ayat-ayat Setan Yahudi, Dokumen Rahasia Yahudi Menaklukkan Dunia dan Menghancurkan Agama - Pustakawan Menulis

Sejarah Kudeta Mekkah, Misteri yang Tak Terkuak - Pustakawan Menulis

***

Pemerintah membuka Pendaftaran CPNS 2023 untuk SMA, Ini Syarat dan Dokumen yang Harus Disiapkan.

Cek Nama Honorer yang Akan Diangkat Jadi ASN PPPK 2023

Pendaftaran CPNS 2023, Peserta Wajib Miliki Akun di sscasn.bkn.go.id, Ini Cara Daftarnya

Pendaftaran CPNS 2023 untuk Lulusan SMA, Ini Syaratnya dan Dokumen yang Harus Disiapkan di sscasn.bkn.go.id.

Pendaftaran CPNS 2023 Buka untuk Tamatan SMA, Cek Syarat dan Dokumen yang Harus Disiapkan di sscasn.bkn.go.id