Tokoh Literasi Nirwan Arsuka Meninggal Dunia, Elianur: Besok Insya Allah Akan Dimakamkan di Barru
Jenazah Almarhum Nirwan Ahmad Arsuka di RSCM sebelum diberangkatkan ke Makassar |
NIRWAN Ahmad Arsuka yang dikenal sebagai Tokoh Literasi dan pendiri Pustaka Bergerak, meninggal dunia pada Minggu, 6 Agustus 2023 dan akan dimakamkan di tanah kelahiran almarhum di Kampung Ulo, Barru, Sulawesi Selatan, 8 Agustus 2023.
Hal ini diungkapkan, Elianur, adik almarhum Nirwan Ahmad Arsuka dalam pesan yang diteruskan ke group WA teman-teman almarhum.
"Insha Allah besok. Dimakamkan di Barru. Terima kasih, awalnya kami sekeluarga berharap semoga berita ini tdk betul. Tapi ternyata kak Nirwan sdh meninggal betul," ujarnya.
Kematian Nirwan Arsuka memang tak disangka. Keluarga almarhum bahkan awalnya tak percaya atas berita tersebut mengingat almarhum tidak dalam keadaan sakit.
Dikutip dari Tempo.co, berdasarkan informasi yang disampaikan oleh aktivis Arief Rosyid di Instagramnya, Ahmad Arsuka ditemukan meninggal di apartemennya pada Minggu malam, 6 Agustus 2023.
"Almarhum ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa di apartemennya Minggu, 6 Agustus 2023, jam 22.45 lalu diantar ke RSCM," tulis Arief Rosyid.
Bahkan hingga saat ini, menurut Arief Rosyid, jenazah Ahmad Arsuka masih berada di kamar jenazah RSCM karena menunggu pihak keluarga.
"Jika ada informasi terkait keluarga almarhum mohon dikabari ke Kamar Jenazah RSCM, berhubung masih belum bisa diambil keputusan terkait jenazah," tulis Arief Rosyid.
Hingga pagi hari, berita ini baru tersebar di sebagian teman-teman dekat almarhum di Makassar.
"Hari ini tanggal 7 Agustus 2023 pukul 10.08 saya menerima telepon dari seorang kawan, Amirullah Amir (Uto) yang mengabarkan tentang kematian seorang kawan, kakak, dan guru bagi saya; Nirwan Arsuka," ujar Idwar Anwar yang dikenal cukup dekat dengan Nirwan Arsuka.
Menurut Idwar yang biasa disapa Edo ini, ia mendapat telpon dari kawannya Uto, sebab cukup sulit menemukan kontak keluarganya di Makassar. Kebetulan ia pernah ke rumah almarhum, sehingga diminta untuk ke rumah almarhum untuk menyampaikan berita tersebut..
Edo lanjut menjelaskan bahwa di Jakarta, jenazah almarhum Nirwan Arsuka sedang diurus oleh sahabat almarhum, Rizal Mallarangeng.
"Setelah mendapat informasi, salah seorang keluarga Nirwan Arsuka, Elianur (Adik Nirwan) saat ini tengah berangkat ke Jakarta," ungkap Edo yang juga dikenal sebagai sejarawan dan tokoh literasi di Sulawesi Selatan.
Hal yang sama diungkap salah seorang sahabat almarhum, Rahman Abu, bahwa saat ini adik dari almarhum Nirwan Arsuka, Elianur, telah berangkat ke Jakarta untuk mengurus kepulangan jenazah.
Menurut Rahman Abu, kemungkinan jenazah setelah tiba di Makassar akan disemayamkan di rumah adik almarhum di Perumahan Pesona Prima Griya Antang Blok F2 No.1. JL. Tamangapa Raya III.
Di linimasa Twitter adapula cuitan budayakan Goenawan Mohamad tentang kabar duka datang dari dunia literasi Indonesia.
"Tokoh literasi dan penulis Nirwan Ahmad Arsuka meninggal dunia, Senin 7 Agustus 2023. Kabar meninggalnya Nirwan disampaikan di Twitter. "Meninggal dan meninggalkan kenangan baik dan kerja yang mulia; Nirwan Arsuka wafat dalam usia 57 tahun. Penulis Esei tentang ilmu dan kebudayaan, pelopor Pustaka Bergerak - usaha membawa buku-buku bacaaan untuk anak-anak di pedalaman."
Nirwan dikabarkan meninggal dunia di RSCM Jakarta dan jenazahnya telah dikirim ke Makassar hari ini juga.
Sore ini, pukul 06:30 PM Jakarta, 7 Agustus 2023, jaringan Pustaka Bergerak Indonesia (PBI) melakukan Doa bersama untuk almarhum Nirwan Ahmad Arsuka sebagai (Founder PBI) via zoom. Hal ini dilakukan agar semua jejaring dan sahabat, serta masyarakat dimana pun berada dapat ikut bergabung dan mendoakan almarhum.
***
Nirwan Ahmad Arsuka lahir di Kampung Ulo, Barru, Sulawesi Selatan. Menyelesaikan pendidikan formal di Teknik Nuklir, FT-UGM, 1995. Semasa awal kuliah di Yogyakarta, ia ikut mendampingi anak-anak dan warga Pinggir Kali (Girli) Code.
Bersama teman-temannya ia kemudian mendirikan kelompok studi MKP2H (Masyarakat Kajian Pengetahuan, Peradaban dan Hari Depan) dan kelompok aksi GEMPURDERU (Gerakan Masyarakat Purna Orde Baru).
Pernah bekerja sebagai wiraswastawan, sebelum diundang menjadi editor tamu untuk Sisipan Budaya Bentara Kompas, anggota Dewan Kurator Bentara Budaya Jakarta (BBJ), dan direktur di Freedom Institute. Tercatat sebagai associate member The Long Riders Guild, organisasi internasional pertama para penunggang kuda jarak jauh sedunia.
Selain di Harian Kompas, tulisannya juga pernah muncul di jurnal Inter-Asia Cultural Studies dan International Journal of Asian Studies.
Bukunya yang telah terbit, Two Essays (BTW, Lontar, 2016. Edisi 3 bahasa: Indonesia, Inggeris, Jerman), Percakapan Dengan Semesta (Yogyakarta: Circa, 2017) dan Semesta Manusia (Yogyakarta: Ombak, 2018).
Sejak 2014, bersama sejumlah kawan, ia aktif membangun Jaringan Pustaka Bergerak Indonesia, gerakan literasi yang mengandalkan kekuatan masyarakat dan menyebar dengan kudapustaka, perahupustaka, bendipustaka, motorpustaka, dan aneka wahana pustaka lainnya.
Apartemen Taman Rasuna
Tower 7 Unit 0705-A
Jl. HR. Rasuna Said, Kuningan
Menteng Atas, Setiabudi
Jakarta Selatan 12920