Di Balik Pena: Idwar Anwar Sang Kontributor Kebudayaan Lokal Sulawesi Selatan
PUSTAKAWANMENULIS.COM - Sosok penulis, Idwar Anwar, S.S., M. Hum, yang dikenal oleh masyarakat luas melalui karya-karya novel nya yang bertemakan historiografi ini banyak membagikan perjalanan karir nya yang ia rintis dari awal.Ia berhasil menyelesaikan pendidikan terakhirnya pada tahun 2001 di Fakultas Sastra atau sekarang yang dikenal sebagai Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Hasanuddin, Makassar. Penulis sekaligus budayawan,peneliti dan penyair yang akrab disapa Edo atau Iwan merupakan seorang yang lahir dari keluarga yang kurang mampu. Pria kelahiran *Palopo, 6 Oktober* *1974* ini memiliki masa kecil yang luar biasa. Besar di palopo dengan segala keterbatasan ekonomi tidak meleburkan tekatnya untuk terus bertahan. Sejak kecil, Idwan sudah terbiasa membantu ibunya memenuhi kebutuhan keluarga dikarenakan ayahnya yang telah tiada. Diketahui Idwan adalah alumni *SDN 77 Palopo, SMPN 3 Palopo, SMAN 2 Palopo*.
Ternyata Idwar sudah menaruh minat membaca dan menulis nya sejak di bangku SMP. Saking cintanya pada buku, pria berzodiak libra ini memiliki pengalaman lucu. Ternyata ia sering mencuri buku di perpustakaan sekolah semata-mata untuk memuaskan rasa ingin tahu nya akan hal-hal baru di dalam buku-buku yang ia baca. Idwar bercerita tentang semasa sekolahnya yang berbanding terbalik dengan dirinya yang sekarang. Sosoknya dulu sangat pemalu, bahkan untuk bisa berdiri di depan teman-temannya pun ia gemetar tak karuan. Tetapi, ia sadar bahwa hal itu akan menghambat proses kemajuannya di kemudian hari jika terus menjadi seorang pemalu. Setelah lulus SMA, dengan kegigihannya Ia berangkat ke kota Makassar meninggalkan tanah kelahirannya itu untuk melanjutkan jenjang studi.
Idwar Anwar membiayai kehidupan kuliahnya sendiri dengan cara yang unik. Ia menerbitkan kumpulan puisi miliknya sendiri dan menjualnya untuk mendapatkan kembali modalnya. Hal ini menunjukkan bahwa Idwar Anwar tidak hanya memiliki kemampuan dalam menulis, tetapi juga memiliki kemampuan bisnis yang baik. tanpa disangka, ternyata karyanya dilirik oleh sang Rektor Unhas. bapak rektor meletakkan karya Iwan diantara buku-buku tebal yang Ia miliki sehingga menyulutkan ambisi Iwan agar karyanya yang terpajang dapat terlihat dan sama tebalnya dari buku-buku tersebut. sehingga saat ini, Iwan dikenal sebagai penulis produktif. Salah satunya, Ia berhasil menerbitkan Ensiklopedia Sejarah dan Kebudayaan Luwu.
IDWAR ANWAR |
Faktanya, Iwan juga seorang mantan demonstran dan sempat menggeluti dunia politik tetapi karena hasratnya lebih pada dunia tulis, Ia memutuskan untuk berhenti dan fokus membuat karya sastra. Tokoh Idwar Anwar sangat menjunjung pelestarian kebudayaan Sulawesi Selatan yang dapat dibuktikan jelas melalui kontribusi karyanya melalui beberapa novel dan karya sastra narasi sejarah yang terkenal, yaitu: Ensiklopedia Sejarah Luwu (2005), Ensiklopedia Kebudayaan Luwu (2007), penulisan ulang Epos La Galigo (2015) yang terdiri dari 12 jilid tentang turunnya manusia pertama menurut mitologi masyarakat Bugis, Opu Daeng Risaju (2021) yang menceritakan tentang perjuangan seorang perempuan dalam membela rakyat Luwu dari jajahan Belanda, dan karya-karya lainnya yang telah tersebar luas di berbagai media, seperti majalah, surat kabar, tabloid dan terbitan lebih dari 40 judul buku.
Warisan-warisan Idwar Anwar melampaui kontribusi sastranya. Karyanya telah membantu meningkatkan pemahaman dan apresiasi yang lebih besar terhadap warisan budaya Makassar, menginspirasi generasi baru penulis dan penggemar budaya. Komitmennya untuk melestarikan dan berbagi cerita perempuan dari wilayah tersebut telah meninggalkan dampak jangka panjang pada lanskap sastra dan budaya Makassar.
Idwar Anwar adalah tokoh penting dalam dunia sastra dan budaya Makassar. Karyanya merupakan bukti kekuatan bercerita dan pentingnya melestarikan warisan budaya. Novel dan narasi sejarahnya terus menginspirasi dan mendidik pembaca, memberikan perspektif unik mengenai warisan budaya daerah. Idwan juga berharap dapat semakin meningkatkan dan mengembangkan minat literasi khususnya pada perluasan karya sastra daerah pada semua kalangan bahkan di pelosok sekalipun.
* Penulis bernama lengkap Prasetia Maytilda. Lahir di Makassar, 15 Mei 2005. Anak kedua dari tiga bersaudara. Saat ini, sedang kuliah di Universitas Negeri Makassar, Fakultas Bahasa dan Sastra, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Satra Indonesia.