Dibalik Karya Kisah Seorang Penulis Sukses Idwar Anwar
PUSTAKAWANMENULIS.COM - Idwar Anwar merupakan seorang penulis yang lahir di palopo pada 6 Oktober 1974. Ia merupakan seorang tokoh yang memiliki kontribusi signifikan dalam dunia literasi, Ia juga merupakan penulis yang baru pertama kali melakukan penulisan ulang Epos La Galigo yang menjadi novel populer sebanyak 12 jilid. Riwayat pendidikan Idwar Anwar menempuh pendidikan di SD Negeri 77 Palopo, SMP Negeri 3 Palopo, dan SMA Negeri 2 Palopo. Ia menempuh pendidikan jenjang tinggi di Universitas Hasanuddin, fakultas sastra yang sekarang di sebut Fakultas ilmu budaya.
Pada saat masa ospek idwar Anwar adalah seorang yang pemalu, ia juga sangat grogi pada saat itu. Apalagi saat dia di suruh memberikan sebuah sambutan saat masa orientasi dan di tertawakan oleh teman-temannya disitulah muncul rasa percaya diri bahwa ia tidak boleh menjadi pemalu terus menerus.
Ia mulai gemar menulis pada saat duduk di bangku SMP, namun ia baru sering mengirimkan tulisan ke berbagai rubrik ke penerbit saat ia duduk di bangku kuliah. Ia juga menerbitkan kumpulan buku dan puisinya sendiri dan kemudian menjualnya untuk mendapatkan keuntungannya untuk modal. Ia juga sampai-sampai menawarkan bukunya ke rektor Unhas dan siapa sangka bukunya bisa berada di antara buku-buku tebal yang ada di rak buku itu.
Ia juga di beritahu bahwa jika kau membuat sebuah buku kamu harus memperhatikan lembar halamannya setidaknya halaman buku yang kamu buat harus tebal. Semenjak saat itu jika ia membuat sebuah karya halamannya di atas 400 halaman.
Tak hanya itu juga ia akhirnya memutuskan untuk menyelesaikan sebuah ensiklopedia berjilidnya agar karyanya dapat dilihat dari kejauhan saat di pajang di rak buku nanti. Alasan inilah yang membuat seorang Idwar Anwar untuk menulis ensiklopedia sejarah Luwu dan ensiklopedia kebudayaan Luwu.
Ia juga di kenal sebagai pemrakarsa dan pelopor buku pelajaran muatan lokal (Mulok) dan sejarah kebudayaan Luwu tingkat SD, SMP dan SMA. Mantan Ketua Gerakan Sayang Buku dan Ibu Suka Membaca (GERSAKUISME) Kota Palopo ini telah memberikan sumbangsih yang besar dalam mengenalkan dan melestarikan sejarah serta kebudayaan Luwu melaelui pendidikan formal.
IDWAR ANWAR |
Ia juga mengikuti banyak organisasi di kampus karena ia berpikir bahwa relasi itu sangat penting untuk pengembangan pengetahuan kita, dia juga menyebut bahwa di dalam organisasi itu adalah sebuah keluarga dimana dia seorang perantau dan jauh dari keluarga. Ia juga mulai membiayai hidupnya sendiri karena keadaan ekonomi keluarganya yang tidak mampu. Ia mulai bekerja dari hal-hal kecil seperti menjual koran, wartawan, sampai menulis sebuah biografi sebuah tokoh.
Idwar Anwar juga sempat terjun ke dunia politik, ia beberapa kali ikut andil dan menjadi kandidat, akan tetapi mungkin semua itu bukan rezekinya.
Idwar Anwar juga memiliki ketertarikan atau minat dalam membaca sebuah buku, akan tetapi bukan sebuah buku pelajaran melainkan buku yang di luar kurikulum.
Biografi tentang Idwar Anwar, seorang penulis kelahiran Palopo, menggambarkan seorang tokoh yang memiliki kontribusi signifikan dalam dunia literasi. Idwar Anwar dikenal sebagai seorang penulis yang memiliki karya-karya yang memperkaya khazanah sastra Indonesia. Lahir di Palopo, Idwar Anwar telah menorehkan jejaknya dalam dunia tulis-menulis dengan karya-karya yang mendalam dan beragam.
Idwar Anwar tidak hanya dikenal sebagai penulis, tetapi juga sebagai seorang intelektual yang memiliki pemahaman mendalam tentang sejarah dan budaya. Karya-karyanya sering kali mencerminkan kearifan lokal dan kekayaan budaya Indonesia. Selain itu, Idwar Anwar juga dikenal sebagai seorang peneliti yang aktif, yang telah memberikan kontribusi berharga dalam bidang literasi dan sejarah.
Sebagai seorang penulis kelahiran Palopo, Idwar Anwar telah menjadi inspirasi bagi banyak generasi penulis muda. Karya-karyanya yang autentik dan beragam telah memberikan warna baru dalam dunia sastra Indonesia. Melalui tulisannya, Idwar Anwar mampu menggambarkan keindahan dan kompleksitas kehidupan, serta memperjuangkan nilai-nilai kebenaran dan keadilan.